Pikirkan Nasib Rakyat jika BBM Jadi Naik
KOMPAS/PRIYOMBODO
Antrean
kendaraan bermotor yang akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU seperti
ini, tak terlihat lagi di Kota Pontianak tiga hari terakhir ini.
JAKARTA,
KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera merasa
pemberitaan media dan opini publik yang lebih banyak menyorot nasib PKS dalam
koalisi, dikhawatirkan justru akan menghilangkan esensi atau mereduksi makna
penolakan penaikan harga BBM oleh rakyat.
Janganlah isu penolakan penaikan
harga BBM yang menjadi isu publik berubah arah menjadi isu elitis soal polemik
dan konflik politik diantara partai-partai, khususnya yang tergabung dalam
koalisi.
"Janganlah
isu penolakan penaikan harga BBM yang menjadi isu publik berubah arah menjadi
isu elitis soal polemik dan konflik politik diantara partai-partai, khususnya
yang tergabung dalam koalisi," ujar anggota Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi
dan Kewirausahaan Jazuli Juwaini di Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Menurut
anggota Fraksi PKS yang duduk di Badan Anggaran DPR RI ini, Paripurna DPR telah
usai. Sikap fraksi-fraksi juga sudah jelas. Keputusan telah diambil, meskipun
keputusan DPR RI tersebut masih akan diuji materi, baik secara formil maupun
materiil. Bagi PKS yang terpenting adalah bagaimana nasib rakyat seteleh
keputusan Paripurna tersebut.
"Sikap
kami jelas. Kami dengar suara rakyat, tolak kenaikan harga BBM. Sebagai
konsekuensi kami berbeda dengan pendapat mayoritas fraksi koalisi, silakan Pak
SBY evaluasi PKS. Kami siap apapun keputusannya karena prerogatif ada di tangan
Presiden SBY. Demikian saja, titik, tidak usah diperdebatkan," tegas
Jazuli Juwaini.
"Selebihnya
kami tidak tertarik bicara nasib kami di koalisi. Lebih penting bagi kami untuk
membicarakan nasib rakyat pasca paripurna yang menyetujui penaikan harga BBM
dengan syarat sebagaimana diatur pada Pasal 7 Ayat 6A UU APBN 2012,"
lanjut Jazuli.
PKS
akan tetap mendesak dan mendorong pemerintah untuk melakukan gerakan
penghematan (efisiensi) nasional yang masif dan efektif pada pos-pos anggaran
di semua kementerian/lembaga. PKS juga akan mendesak pemerintah untuk secara
bertahap melakukan penghematan penggunaan energi fosil ini, serta melakukan
alih energi dari minyak ke energi alternatif supaya kita tidak salalu kerepotan
menghadapi fluktuasi harga minyak dunia.
"Apapun
akan kami lakukan agar harga BBM bersubsidi tidak jadi naik, dan hal ini juga
sangat mungkin dilakukan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Pak SBY.
Sehingga rakyat miskin yang hidupnya sudah sulit dan terhimpit tidak bertambah
lagi bebannya. Inilah pendapat dan pendirian kami," pungkas Jazuli.
Opini :
Pada
sumber berita di atas terdapat pro dan kontra yang bisa menjadi opini kali ini.
Dari banyak perdebatan yang ada dapat di ambil kesimpulan bahwa dari kenaikan
BBM memang sebaiknya terjadi.
Karena
dilihat dari kondisi Negara kita yang sangat memprihatinkan, memang benar dari
kenaikan BBM akan meningkatkan rakyat miskin, meningkatnya pengangguran,
harga-harga kebutuhan pokok akan meningkat. Namun karena demi memenuhi tuntutan
rakyat yang semakin menjadi-jadi tanpa memikirkan calon penerus bangsa, subsidi
pun dilakukan oleh pemerintah yang pada akhirnya hutang-hutang Negara akan
semakin membengkak juga, mereka sama sekali tidak memikirkan hal tersebut. Jika
di hitung-hitung, hutang Negara bias mencapai ratusan triliun. Jika kita tidak
berusaha membangun Negara kita hanya demi kebutuhan pribadi, mau makan apa
calon penerus bangsa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar